Halo!
Di postingan
Mengunjungi Tempat Wisata di Sumatera Barat dalam Sehari (Part I) sebelumnya kan udah diceritain
asiknya kunjungan kami sekeluarga ke Taman Wisata Buatan Bukittinggi, Jam
Gadang, dan Janjang
Ampek Puluah,
sekarang aku mau lanjutin kisahnya nih, karena masih ada 3 tempat wisata lagi!
Tempat wisata apa aja yang kami kunjungi? Simak terus ya!
3. Ngarai Sianok
Terletak di lokasi yang tidak
jauh dari Jam Gadang, tempat wisata yang kita kunjungi selanjutnya adalah
Ngarai Sianok, yang juga masih merupakan bagian dari kota Bukittinggi. Ngarai
Sianok adalah sebuah lembah curam. Masuk ke kawasan wisata ini, mata kita
langsung disuguhi keindahan alam ngarai ini. Masyaa Allah, begitu aku terus
berucap.
Lembah yang curam dikelilingi
pepohonan hijau nan asri, bikin gak mau ngedip hehe. Di dekat Ngarai juga ada
sungai kecil yang mengalir nih guys, suara gemericik airnya khas alam banget,
bikin betah dan gak mau buru-buru cabut.
 |
Sungai kecil yang suara mengalirnya sangat merdu hehe |
Panorama alam yang ditawarkan
Ngarai Sianok tidak kalah dengan lokasi lain. Bahkan Ngarai Sianok ini mendapat
julukan
Grand Canyon dari Indonesia. Wah, bangga ya!
4. Air Terjun Lembah Anai
Tempat wisata Sumatera Barat yang
kita kunjungi selanjutnya adalah Air Terjun Lembah Anai, yang terletak di
Kabupaten Tanah Datar. Lokasinya cukup jauh dari Bukittinggi, kira-kira 2-3 jam
perjalanan. Kita bahkan sempat terjebak macet dalam perjalanan ke sana,
terutama di kawasan Padang Panjang. Sampai bete juga, karena udah macet, siang
bolong dan berasa kok ini gak sampe-sampe ya.
Sampai di Air Terjun Lembah Anai
sekitar pukul 15.00. Setelah memarkirkan mobil tidak jauh dari lokasi Lembah
Anai, kita menuju masjid terdekat dulu untuk sholat Dzuhur sekaligus Ashar.
Lokasi masjidnya persis diseberang Lembah Anai. Untuk ke masjid, kita berjalan
kaki dengan menyusuri rel kereta api yang sudah tidak terpakai lagi. Sementara
dari kejauhan air terjun Lembah Anai udah terlihat dan suara deburan air yang
jatuh terdengar jelas, bahkan dari jarak sekian meter. Duh, jadi gak sabar ke
sana!
 |
Lembah Anai dari kejauhan |
 |
Jalan menuju masjid, kita sholat dulu ya |
Selesai sholat, kita langsung
nyebrang ke Lembah Anai. Dan lagi-lagi, Lembah Anai penuh dengan wisatawan,
jadi kita tidak bisa terlalu menikmatinya hiks. Untuk foto saja harus mengantri
gentian dengan pengunjung lain di spot tertentu. Bahkan kalo kelamaan, bisa
langsung ditegur untuk segera gentian, walaupun masih dalam bahasa yang santun.
Tapi gak papalah ya, yang penting punya kenangan atas kunjungan ke Lembah Anai.
 |
Dari pintu masuk aja udah rame |
 |
Setelah antri, akhirnya bisa foto di spot ini |
 |
Mencoba foto dari tempat yang agak sepi |
Air dari aliran air terjun Lembah
Anai ini sangat bersih dan jernih. Melihatnya saja bikin pengen berenang, tapi
tidak memungkinkan karena terlalu banyak orang dan enggak punya banyak waktu.
Aku dan adikku sampai punya rencana untuk bisa ke Lembah Anai lagi suatu saat
nanti, kalo bisa bawa pasangan halal, biar bisa pose ala Laudy Chintya Bella
dan suaminya #eeaaa.
 |
Liat airnya, bawaannya pengen ikutan nyebur juga :p |
5. Desa Pariangan atau Nagari
Pariangan
Destinasi wisata kami selanjutnya
adalah Desa Pariangan atau Nagari Pariangan, masih di Kabupaten Tanah Datar. Memang
secara lokasi mungkin tidak jauh dari Air Terjun Lembah Anai tadi, tapi karena
lalu lintas yang kurang lancar, selama di perjalanan kami harap-harap cemas,
khawatir sampai sana sudah keburu gelap sehingga tidak bisa menikmati keindahan
alamnya.
Bagi yang belum tahu, Nagari
Pariangan ini pernah masuk sebagai salah satu dari desa terindah di dunia loh! Daftar
ini versi majalah Travel Budget—salah satu majalah pariwisata terbitan
New York, yang mana desa ini disandingkan dengan desa lain di dunia, seperti
Wengen di Swiss, Eze di Prancis, Niagara on The Lake di Kanada dan Cesky
Krumlov di Ceko. Waaah, bangga ya!
Desanya sendiri terletak tepat di
bawah kaki gunung Marapi. Jadi wilayahnya termasuk dataran tinggi, yang mana
kita harus melewati jalan menanjak untuk sampai ke sana. Sepanjang perjalanan
dari gerbang bawah menuju Desa Pariangan sangatlah indah. Sawah luas dan hijau
terbentang di kanan dan kiri sisi jalan. Masya Allah..
Bersyukur sampai di sana hari
belum gelap, kita langsung menuju salah satu spot di sana. Aku dan adikku
segera foto-foto, karena sayangnya waktu sudah mepet dan hari akan mulai gelap.
Sementara mama dan babe duduk sembari menikmati kopi susu dan pisang goreng
hangat, nikmatnya Alhamdulliah.
 |
Menikmati pisang goreng dan kopi susu |
 |
Kawa daun aka kopi dalam batok kelapa |
Sebenarnya masih ada beberapa
spot menarik lainnya di desa ini, tapi berhubung kami datangnya telat dan hari
mulai gelap, jadilah kami hanya bisa
stay di spot ini saja. Menurut yang
aku
googling, ada banyak rumah Gadang di sini, sayang banget gak bisa
liat
.
 |
Satu-satunya spot foto yang sempat kita kunjungi |
 |
View from top |
 |
Saranghaeyo sign |
Gak lama kemudian adzan sholat
Maghrib berkumandang dan hari sudah gelap. Aku dan keluarga langsung menuju
masjid tidak jauh dari sana untuk sholat. Selepas sholat, kami segera siap-siap
untuk pulang. Kami singgah dulu ke salah satu rumah makan yang terletak tidak
jauh dari Desa Pariangan untuk makan malam.
 |
Mampir di rumah makan pinggir jalan |
Dan makan malam tersebut menandai
selesainya perjalanan kami mengunjungi tempat wisata di Sumatera Barat dalam
sehari ini. Senang dan capek bercampur selama perjalanan. Berharap suatu saat
nanti bisa mengunjungi tempat wisat tersebut kembali dengan waktu yang
senggang, tidak terbutu-buru dan tidak saat
peak season. Berharap juga
nantinya bisa mengunjungi tempat wisata Sumatera Barat lainnya yang gak kalah
menarik. Aaamiin.
Labels: TRAVEL, Vacation