Jangan Lupa Shalat

Waktu itu aku sedang sibuk menyiapkan berbagai perlengkapan yang akan aku bawa ke Baturraden (Baca cerita lengkapnya di  Cerita dari Baturraden :D). Karena waktu keberangkatan yang sudah mepet, aku jadi buru-buru sekali. Sampai-sampai mama memarahiku karna seharusnya aku sudah mempersiapkannya dari tadi pagi.

 "Nanti di sana, jangan lupa solat. Jangan ikutin teman-temanmu yang enggak solat.", ujar ayahku di sela-sela kesibukanku packing.

Aku cuma diam, tidak menyahut. Dalam hati aku menggerutu kesal. "Aku kan bukan anak kecil lagi yang harus diingiten solat. Mana mungkin aku lupa solat. Apalagi kan ini acara ukki. Huh." 

Namun di perjalanan, aku jadi disadarkan oleh Allah, bahwa betapa nasihat ayah tadi adalah nasihat yang paling berharga dari seorang ayah. Di saat ayah-ayah lain menasehati: "Hati-hati ya, nak. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup." Tapi ayahku menasehati "Jangan lupa solat." Sebagai bukti bahwa beliau sangat khawatir pada ku, bukan karena beliau tidak percaya aku tidak menjaga solat di Baturaden nanti, tapi beliau khawatir aku akan lalai dari menjalankan perintah-Nya, dan kemudian mendapat adzab-Nya. Karna kewajiban seorang ayah tidak pernah gugur walaupun sang anak sudah beranjak dewasa. Yaitu kewajiban untuk menasehati, untuk mencegah anaknya dari api neraka. Ampuni aku ya Allah, dan terima kasih sudah memberiku ayah yang luar biasa. :)

Labels: ,