Takhta Awan


Aaarrghh..
Selesai baca buku kedua ‘The Road to The Empire’ seketika jatuh cinta pada tokoh utamanya, Pangeran—atau di buku kedua ini telah menjadi seorang Kaisar—Takudar! Sepanjang membaca buku jantung ikut deg-degan mengikuti lika-liku perjalanan si pemuda pewaris kekaisaran Mongolia ini. Kagum, suka, cinta, dan terus bertanya-tanya bagaimana sang Kaisar Takudar yang sebenarnya dulu? Apakah benar begitu tampan, mulia, lembut, dan bijaksana seperti yang tergambar dalam novel fiksi bedasarkan sejarah ini? Begitu hebat sosoknya hingga para sahabat rela berkorban nyawa untuk dirinya. Pun ini hanya novel fiksi, tapi kisah ini bedasarkan sejarah, Kaisar Takudar benar-benar ada!

Buku kedua ini berjudul, Takhta Awan, dari Trilogy The Road to The Empire. Dan jika berkenan sila bukan postingan saya terdahulu Sebuah Janji yang juga novel sebelumnya dari Trilogy ini. Novel Sebuah Janji itu ibarat intro dari perjalanan panjang Sang Kaisar Mongolia berhati lembut, Kaisar Takudar. Ketiga buku ini (Sebuah Janji, The Road to The Empire, Takhta Awan) telah berhasil mengoyak-ngoyak perasaan. Haru, sedih, cemas, kecewa, tidak jarang ikut bahagia. Kisah cintanya juga aduhai tanpa efek galau atau cerita cinta ala abege. Salut kepada sang penulis, mbak Sinta Yudisia, yang dengan lugas mendeskripsikan wilayah-wilayah Mongolia. Langit biru, gurun pasir, gunung, sungai, batuan cadas, dan stepa. Serasa menjelajah ke tanah Jengiz Khan! Dalam hati berniat, berkeinginan kesana, entah kapan, hahaha.

Hemm..saya bukan seorang yang pandai mem buat testimony tentang sebuah novel, tapi novel-novel ini TOTALLY RECOMMENDED! Sekarang tinggal menanti buku ketiganya terbit. Penantian yang panjang, haha.

Labels: ,