Sebuah Janji


 "Berjanjilah kepadaku, syekh," gumam Kaisar penuh harap. "Berjanjilah bahwa kita akan bertemu suatu saat nanti, seusai aku mewujudkan cita-cita besarku untuk mempersatukan kembali wilayah Mongolia."
Syekh Jamaluddin termenung. "Bagaimana bila jika kita tidak akan bertemu lagi?"

Itu salah satu quote ternyes di novel ini. Awal aku membaca quote ini di belakang sampul, gue langsung tertarik untuk membaca. Ya, penasaran. Novel ini tergeletak di meja di dalam kamar. Melihat sampulnya yang sudah agak lusuh dan terkesan jadul, gue sempet gak punya buat nyentuh novel ini. Daaan, ya, setelah baca quote tersebut langsung terenyuh, ingin tahu, kelanjutan kisahnya. 

Sedikit bocoran kalau novel ini berceritakan tentang kekaisaran Mongolia yang dipimpin oleh Kaisar Tuqluq Khan, masih tergolong keturunan Kaisar Gengiz Khan, yang dengan kejamnya telah membantai ribuan muslim. Pasti nama ini tidak asing kan? Semoga. Nah suatu hari, dalam sebuah pengembaraan Kaisar Tuqluq Khan, beliau tidak sengaja bertemu dengan serombongan pengelana. Ada empat orang pengelana, yang dipimpin oleh Syekh Jamaluddin, ketiga orang lainnya merupakan murid beliau. Kaisar yang tadinya kesal dengan kehadiran keempat pengelana liar di daerah kekuasaannya mulai tertarik dengan Syekh Jamaluddin yang menurutnya sangat tenang, bijak dan bersahaja. Bahkan saat diancam akan dibunuh sebagai hukuman karena telah memasuki wilayah kekuasaan Mongolia tanpa izin, Syekh Jamaluddin tampak begitu tenang. Begitu pun ketiga muridnya.

Saat itu Kaisar memerintahkan pasukan pengawalnya untuk pulang ke istana tanpa dirinya, dan ketiga murid Syekh Jamaluddin dibiarkan kembali ke daerah asal mereka di Bukhara. Jadilah mereka akhirnya berbicara banyak, bertukar pikiran. Hanya berdua. Entah mengapa Kaisar langsung menaruh kepercayaan banyak kepada Syekh Jamaluddin, bahkan melebihi panglimanya sendiri. Ia bicara banyak mengenai kegelisahannya memimpin Mongolia. Sampai akhirnya Kaisar berjanji akan memeluk agama Islam setelah cita-cita besarnya, menyatukan wilayah Mongolia, tercapai.

Begitulah. Tentang apakah Kaisar akan menepati janjinya atau tidak, dan bagaimana, dijelaskan di novel ini. Tutur kata penulisnya bagus, Beliau sangat lihai mendeskripsikan keadaan, suasana, serta karakter dalam novel ini. Pokoknya RECOMENDED!!
FYI: buku ini ada versi terbarunya, katanya sih lebih lengkap. Dan kisah ini jadi trilogy juga. Semoga diberi kesempatan buat baca, amin. Oh iya Cerita dari Baturraden belum rampung, soon insya Allah. :D

Labels: ,