Halo. Belakangan aku sering terusik dengan hal-hal yang sebenarnya kecil dan mungkin sering dijumpai dalam aktivitas kita sehari-hari. Mungkin orang lain menganggapnya sepele, tapi aku sangat merasa tidak nyaman sekaligus risih bila melihat atau mendengarnya. Dan insya Allah ketidaknyamanan aku ini karena alasan positif kok. Mau tahu? Check them out…
• Minum dengan tangan kiri
Tidak sedikit orang-orang sekitarku yang sering minum pakai tangan kiri, meskipun mereka sebenarnya tidak kidal. Aku juga bingung sendiri, dan suka bertanya-tanya “kenapa gak pakai tangan kanan aja?” atau pertanyaan yang lebih frontal kayak “emang lagi kecil gak pernah diajarin sama mamanya ya kalo minum tuh pakai tangan kanan?”. Sebenarnya perasaan risihku bukan tanpa dasar karena sesungguhnya Rasulullah saw sudah mengingatkan kita untuk makan dan minum dengan tangan kanan (beliau juga mencontohkan demikian), karena yang makan dan minum pakai tangan kiri adalah syaitan.
"Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula." (HR. Muslim”
Nah loh! Jadi mau ngikutin setan atau Rasulullah nih? :D
• Celana super-duper ketat
Ini bukan satu-dua kali aku nemuin cewek memakai celana legging (atau apalah namanya aku kurang tahu :p) super-duper-kuper ketat. Celana mereka nempel banget ke kulit, dan menampakkan dengan jelas kaki (a.k.a aurat) mereka dari atas sampai bawah. Bahkan mereka seperti tidak memakai celana sama sekali.Masya Allah. Ini mungkin salah satu contoh fenomena yang pernah Rasulullah katakan tentang wanita yang ‘berpakaian tetapi telanjang’.
"Dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku temui; suatu kaum yang selalu membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya dia memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, cenderung tidak taat, berjalan melenggak-lenggok, rambut mereka seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga tercium dari jarak sekian“. (HR. Muslim)
Pengen banget nasihatin, tapi takut malah tersinggung gimana gitu.Kalo aku sebagai cewek sih risih litanya, gimana yang cowok ya?
• Pakaian dalam yang terlihat
Nah ini masih mirip-mirip sama yang sebelumnya. Memakai baju atasan yang tembus pandang, hingga pakaian dalam (baca: bra) mereka kelihatan, terlihat, dan dapat dilihat dengan amat sangat jelas. Sebenarnya agar pakaian dalam mereka tidak terlihat, bisa diakali dengan memakai kaos dobel atau tank top. Tapi sepertinya mereka memang sengaja ingin memamerkan pakaian dalam mereka itu.
Walaupun aku sama-sama cewek, tetap saja aku merasa risih, sangat. Bagaimana bisa, pakaian dalam yang seharusnya ada di dalam, tidak boleh terlihat, tapi malah dengan sengaja diperlihatkan ke orang lain. Baik dari segi agama, norma kesopanan, dan kesusilaan, jelas ini perbuatan yang tercela dan tidak pantas. Lagi-lagi aku berakhir dengan bertanya-tanya sendiri “kok gak malu ya?”
• Kata-kata tidak pantas
Kata-kata tidak pantas hampir ada di setiap percakapan sehari-hari orang-orang di sekitar. Seolah menjadi bahasa resmi mereka. Aku tidak membahas kata-kata gaul yang sedang nge-trend saat ini, maksudku adalah benar-benar kata yang tidak pantas atau kata-kata kotor, kasar, dan jorok, baik untuk diucapkan maupun untuk didengar. Nama-nama hewan, panggilan buruk, dan umpatan-umpatan kotor sudah bukan hal langka untuk didengar. Jujur, kuping saya ini manja sekali. Dia suka risih bila ada kata-kata tidak pantas yang melewatinya. Otakku yang mencernanya pun suka protes, tidak suka bila menerima orderan kata-kata tersebut untuk kemudian direspon. Dan aku risih.
• Pasangan super lengket
Pasangan yang kemana-mana selalu berdua, yang seakan badai pun gak bisa misahin mereka. Aku benar-benar risih (bukan sirik loh ya.. ;p). Bagaimana tidak, bila mereka selalu menjadikan setiap sudut kampus sebagai arena untuk berduaan. Setiap ada si cewek, pasti ada si cowok. Sampai-sampai aku berasumsi "jangan-jangan mereka gak punya teman?" Habis mereka jarang ngumpul bareng teman dan lebih sering berdua. Saya juga bingung, sebenarnya mereka mau kuliah atau pacaran sih?! Lagian kalau pacaran kan gak harus selalu berdua, ya gak?
Aku tidak memungkiri bahwa manusia gak ada yang sempurna, dan menyenangkan (tidak membuat risih-red) semua manusia di waktu bersamaan itu gak mungkin. Tapi apa tidak ada salahnya untuk bertindak sesuai dengan apa yang sudah diperintahkan Allah, menjauhi yang dilarang-Nya, dan mencontoh Rasulullah. Atau minimal pakai landasan norma untuk bertindak. Semoga mereka mendapat hidayah dari Allah ya. Amin, hehe.Labels: Diary, Unek-unek