Di Penghujung Ramadhan

Tidak terasa sudah sebulan kita semua berpuasa dan menjalankan berbagai ibadah di bulan Ramadhan. Saat saya bilang 'tidak terasa', saya benar-benar serius karena memang sepertinya kurang cukup bila bulan Ramadhan hanya satu bulan saja. Walaupun tidak mudah untuk menjalankan semua aktivitas sambil berpuasa, namun hal itu tidak lantas membuat saya ingin menyudahi bulan Ramadhan secepatnya. Tentu saya sangat antusias dalam menjalaninya.

Bukan hanya sekedar berpuasa menahan lapar dan haus tapi di bulan ini kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah mulai dari shalat (baik sunnah maupun wajib), tadarus, berinfaq hingga amalan-amalan perbuatan lainnya. Hal-hal itu yang saya sangat menyukai bulan ini. Meskipun ibadah saya tidak dapat dikategorikan sempurna, tapi saya berusaha sebaik mungkin untuk mengisinya dengan amalan-amalan baik. Saya sangat bersemangat dan saya rasa semua orang pun begitu.

Sahur dan berbuka mungkin adalah momen favorit saya di bulan Ramadhan. Dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, di bulan ini saya jadi lebih sering makan bersama keluarga. Berkumpul dengan keluarga di meja makan sambil mengobrol hangat adalah momen yang tak ternilai. Ini sungguh berkah Ramadhan.

Dan saya sungguh bangga melihat orang-orang berduyun-duyun ke masjid untuk shalat. Masjid yang biasanya sepi di bulan ini jadi lebih ramai dikunjungi orang-orang yang ingin mendapat kan pahala dari-Nya. Terutama pada malam hari, hampir semua masjid dipenuhi orang-orang yang shalat tarawih. Saya senang melihat hal ini. Sekali lagi, saya bangga terhadap mereka. Suara-suara merdu orang yang mengaji Al-Qur'an pun sering terdengar di bulan ini. Barakallah..

Hal-hal tersebut di atas lah yang membuat saya merasa berat dan sedih menyadari kita sekarang sedang berada di penghujung bulan Ramadhan. Bahkan saat saya menulis blog ini jam menunjukkan pukul 11.52. Artinya sekitar 8 menit lagi kita akan benar-benar meninggalkan bulan penuh berkah ini. Bukan berarti saya tidak bersuka cita menyambut hari raya Idul Fitri besok, hanya saja saya merasa sangat sedih harus berpisah dengan bulan Ramadhan. Di bulan ini banyak sekali hal-hal dan momen-momen yang hanya ada di bulan ini. Mungkin saya terkesan sangat naif dengan alasan dangkal seperti itu, tapi itulah yang saya rasakan bila akan meninggalkan bulan Ramadhan. Sangat sedih.

Di akhir tulisan ini saya ingin berdoa kepada Allah swt, berharap bahwasannya saya masih diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun depan, dalam keadaan sehat wal afiat dan dengan kelarga yang utuh. Amin ya Rabbal 'alamin.

Labels: